Bab 10
Komunikasi PemasaranANALISIS
LATAR BELAKANG
Latar
belakang penulisan bertujuan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Dasar
Pemasaran yang diberikan Bpk Fitriansyah Hambali, SE, MM.
RUMUSAN
MASALAH
Macam-macam Sumber
Daya Manusia
Perkembangan Sumber
Daya Manusia
Pemanfaatan sumber
tenaga kerja dan kompensasiHubungan perburuhan
Perserikatan saat ini
Hukum-hukum yang
mengatur hubungan antar tenaga kerja dengan manajer
Bagaimana serikat pekerja
diorganisasi dan disahkan
Komunikasi pemasaran
Komunikasi pemasaran (marketing
communication) adalah sarana di mana perusahaan berusaha
menginformasikan, membujuk, dan
mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan
merek yang dijual. Komunikasi pemasaran mempresentasikan "suara"
perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana dimana perusahaan dapat membuat
dialog dan membangun hubungan dengan konsumen.
Komunikasi pemasaran bagi konsumen,
dapat memberitahu atau memperlihatkan kepada konsumen tentang bagaimana dan
mengapa suatu produk digunakan, oleh orang macam apa, serta di mana dan kapan.
Komunikasi pemasaran berkontribusi pada ekuitas merek dengan menanamkan merek
dalam ingatan dan menciptakan citra merek serta mendorong penjualan dan bahkan
mempengaruhi nilai pemegang saham.
Dua unsur pokok dalam komunikasi
pemasaran, yaitu:
1.
Komunikasi : Proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu,
atau antar organisasi dengan individu. Komunikasi sebagai proses penyampaian
pesan yang merupakan gagasan atau informasi pengirim melalui suatu media kepada
penerima agar mampu memahami maksud pengirim.
2.
Pemasaran : Sekumpulan kegiatan dimana perusahaan atau organisasi lainnya
mentransfer nilai-nilai (pertukaran) tentang informasi produk, jasa dan ide
antara mereka dengan pelanggannya.
Bauran
komunikasi pemasaran terdiri dari delapan model komunikasi utama, yaitu:
1.
Iklan : Adalah struktur informasi dan susunan komunikasi non personal yang
dibiayai dan bersifat persuasif dan promosi tentang produk, jasa atau ide oleh
sponsor yang teridentifikasi melalui berbagai macam media.
2.
Promosi penjualan : Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong percobaan
atau pembelian produk atau jasa.
3.
Acara dan pengalaman : Kegiatan dan program yang disponsori perusahaan yang
dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau interaksi yang berhubungan
dengan merek tertentu.
4.
Hubungan masyarakat dan publisitas : Beragam program yang dirancang untuk
mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk individunya.
5.
Pemasaran langsung : Penggunaan surat, telepon, faksimile, e-mail, atau
internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau meminta respon atau
dialog dari pelanggan.
6.
Pemasaran interaktif : Kegiatan dan program online yang dirancang untuk
melibatkan pelanggan dan secara langsung atau tidak langsung meningkatkan
kesadaran, memperbaiki citra, dan menciptakan penjualan produk dan jasa.
7.
Pemasaran dari mulut ke mulut : Komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik
antarmasyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman membeli atau
menggunakan produk atau jasa.
8.
Penjualan personal : Interaksi tatap muka dengan satu atau lebih pembeli
prospektif untuk tujuan melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan
pengadaan pesanan.
Model
Proses Komunikasi
Model
Makro Proses Komunikasi :
Model
makro adalah model komunikasi yang terdiri dari sembilan elemen. Dua elemen
sebagai pihak utama yaitu pengirim dan penerima. Dua elemen lainnya merepresentasikan
alat komunikasi utama yaitu pesan dan media. Empat elemen merepresentasikan
fungsi komunikasi utama yaitu penyandian, pengartian, respons, dan umpan balik.
Elemen terakhir adalah gangguan yang dapat menganggu proses komunikasi.
Model Mikro Respons Konsumen
Model
mikro komunikasi pemasaran berkonsentrasi pada respons spesifik konsumen
terhadap komunikasi. Ada empat model hirarki respons klasik yaitu AIDA, Hirarki
Pengaruh, Inovasi-adopsi, dan Komunikasi. Semua model mengasumsikan bahwa
pembeli melewati tahap kognitif, afektif dan perilaku.
Kesadaran
: Jika sebagian besar konsumen sasaran tidak menyadari produk, tugas
komunikator adalah membangun kesadaran dengan memperkenalkan produk dengan
informasi awal seperti nama produk.
Pengetahuan
: Informasi lebih dalam mengenai produk. Konsumen sasaran mungkin memiliki
kesadaran tapi tidak tahu banyak tentang produk. Pengetahuan sangat penting
untuk diberikan kepada sasaran agar informasi yang dimiliki sasaran tentang
produk menjadi lengkap.
Rasa
suka : Jika konsumen sasaran mengetahui merek, apa yang mereka rasakan tentang
merek tersebut? Dalam hal ini komunikator harus bisa membangkitkan rasa suka
konsumen sasaran terhadap produk.
Preferensi
: Konsumen sasaran mungkin menyukai produk, tetapi tidak lebih baik
dibandingkan produk lain. Komunikator harus berusaha membangun preferensi
konsumen dengan membandingkan kualitas, nilai, kinerja, dan fitur lain terhadap
pesaing.
Keyakinan
: Komunikator harus membangun dan memperkuat keyakinan dan minat konsumen
sasaran untuk membeli.
Pembelian
: Konsumen sasaran memiliki keyakinan dan minat yang kuat, namun tidak cukup
tergerak untuk membeli.
Komunikator
harus mengarahkan konsumen agar mengambil langkah terakhir untuk membeli dengan
cara menawarkan produk dengan harga terjangkau, menawarkan premi, atau
membiarkan konsumen mencoba produk.
Mengembangkan Komunikasi Efektif
Ada
delapan langkah dalam mengembangkan komunikasi yang efektif :
1.
Mengidentifikasikan pemirsa atau konsumen sasaran : menganalisa pembeli
potensial produk perusahaan dan menetapkan target konsumen.
2.
Menentukan tujuan komunikasi : kebutuhan kategori, kesadaran merek, sikap
merek, maksud pembelian merek.
3.
Merancang komunikasi : strategi pesan, strategi kreatif, sumber pesan, adaptasi
global.
4.
Memilih saluran komunikasi. Saluran komunikasi pribadi : dua orang atau lebih
berkomunikasi tatap muka, antara seseorang dengan pemirsa, melalui telepon atau
melalui e-mail. Saluran komunikasi nonpribadi : komunikasi yang diarahkan ke
lebih dari satu orang dan meliputi media, promosi penjualan, acara dan
pengalaman, serta hubungan masyarakat.
5.
Menetapkan total anggaran komunikasi pemasaran : metode terjangkau, metode
persentase penjualan, metode paritas kompetitif, metode tujuan dan tugas.
6.
Memutuskan bauran komunikasi pemasaran (marketing mix).
7.
Mengukur hasil komunikasi : mengukur dampak pesan yang dikomunikasikan terhadap
konsumen sasaran dan umpan balik yang diterima.
8.
Mengelola proses komunikasi pemasaran terintegrasi : mengkoordinasikan media,
mengimplementasikan IMC (Integrated Marketing Communication) atau komunikasi
pemasaran terpadu.
REFERENSI
www.academia.edu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar