Bab
6
PENGEMBANGAN
PRODUK BARUDAN STRATEGI SIKLUS HIDUP PRODUK
Perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru dari beragam sumber, yaitu :
> Sumber Internal
Perusahaan
mengadakan riset dan pengembanganresmi, memilih ide dari karyawan mereka,
danmengadakan tukar pikiran dalam rapat eksekutif
> Sumber Eksternal
Dengan
mengadakan survei dan kelompok fokusserta menganalisis pertanyaan dan keluhanpelanggan,
perusahaan dapat menghasilkan ideproduk baru yang akan memenuhi
kebutuhanspesifik konsumen Pesaing Serta Distributor dan Pemasok
Perusahaan melacak penawaran pesaing dan menginspeksi produk
baru, memilah produk, menganalisis kinerja produk, dan memutuskan apakah mereka
akan memperkenalkan produk yang sama atau produk yang lebih baik Distributor
dan pemasok
Berada dekat dengan pasar dan dapat menyalurkan informasi
tentang masalah konsumen dan memungkinan produk baru Proses Pengembangan Produk
Baru
Proses pengembangan produk baru terdiri dari delapantahap berurutan:
1. Penciptaan ide
2. Penyaringan ide
3. Pengembangan konsep produk
4. Pengujian konsep
5. Pengembangan strategi pemasaran
6. Analisis-bisnis
7. Pengembangan produk dan pemasaran uji
8. Komersialisasi
Proses pengembangan produk baru terdiri dari delapantahap berurutan:
1. Penciptaan ide
2. Penyaringan ide
3. Pengembangan konsep produk
4. Pengujian konsep
5. Pengembangan strategi pemasaran
6. Analisis-bisnis
7. Pengembangan produk dan pemasaran uji
8. Komersialisasi
Tahap-Tahap Pengembangan Produk Baru
• Proses dimulai dengan penciptaan ide
• Berikutnya penyaringan ide, yang mengurangi jumlah ide berdasarkan kriteria perusahaan sendiri
• Ide yang lolos dari tahap penyaringan ini dilanjutkan ketahap pengembangan konsep produk, di mana versi detail ide produk baru dinyatakan dalam segi konsumen yang berarti
• Dalam tahap berikutnya, pengujian konsep, konsepproduk baru diuji dengan sekelompok konsumen sasaran untuk menentukan apakah konsep mempunyai kecocokan yang kuat dengan konsumen
• Konsep yang kuat diteruskan ke pengembangan strategi pemasaran, di mana strategi pemasaran awal bagi produk baru dikembangkan dari konsep produk
• Dalam tahap analisis-bisnis, tinjauan ulang penjualan,biaya, dan proyeksi laba bagi produk baru dilakukan untuk menentukan apakah produk baru itu memuaskan tujuan perusahaan
• Dengan hasil yang positif di sini, ide menjadi lebih nyata melalui pengembangan produk dan pemasaran uji dan akhirnya diluncurkan selama tahap komersialisasi
Pendekatan yang Berhasil
• Pengembangan produk baru melibatkan lebih darisekadar proses melalui sekelompok tahap
• Perusahaan harus mengambil pendekatan sistematis,holistik untuk mengelola proses ini
• Pengembangan produk baru yang berhasil memerlukanusaha sistematis yang berpusat pada pelanggan,berdasarkan tim
• Masing-masing produk mempunyai siklus hidup yang ditandai dengan sekumpulan masalah dan peluang yangberubah
• Penjualan produk tertentu mengikuti kurva bentuk Syang terdiri dari lima tahap
• Siklus dimulai dengan tahap pengembangan produk ketika perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru
• Tahap pengenalan ditandai dengan pertumbuhan yanglambat dan laba yang rendah ketika produkdidistribusikan ke pasar
• Jika berhasil, produk memasuki tahap pertumbuhan,yang menawarkan pertumbuhan penjualan yang pesatdan peningkatan laba
• Berikutnya, tahap kedewasaan ketika pertumbuhanpenjualan melambat dan laba stabil
• Terakhir, produk memasuki tahap penurunan di mana penjualan dan laba menurun
• Tugas perusahaan selama tahap ini adalah mengenali penurunan dan memutuskan apakah perusahaan harus mempertahankan, memanen, atau menyingkirkan produk
Perubahan Strategi Pemasaran Selama Siklus Hidup Produk
•Dalam tahap pengenalan, perusahaan harus memilih strategi peluncuran yang konsisten dengan positioning produk yang dimaksudkan
• Banyak uang yang dibutuhkan untuk menarik distributor dan membangun persediaan mereka dan memberitahu konsumen tentang produk baru dan mendapatkan percobaan
• Dalam tahap pertumbuhan, perusahaan terus mendidik konsumen dan distributor potensial
• Selanjutnya, perusahaan berusaha untuk tetap memimpin persaingan dan mempertahankan pertumbuhan pasar yang cepat dengan meningkatkan kualitas produk, menambahkan fitur dan model produk baru, memasuki segmen pasar dan saluran distribusi baru, mengubah iklan dari membangun kesadaran produk menjadi membangun keyakinan dan pembelian produk, dan menurunkan harga pada saat yang tepat untuk menarik pembeli baru
• Dalam tahap kedewasaan, perusahaan terusberinvestasi untuk mendewasakan produk danmempertimbangkan modifikasi pasar, produk, danbauran pemasaran
•Ketika memodifikasi pasar, perusahaan berusahameningkatkan konsumsi produk
• Ketika memodifikasi produk, perusahaan mengubahbeberapa karakteristik produk—seperti kualitas, fitur,atau gaya—untuk menarik pengguna baru ataumenginspirasi lebih banyak penggunaan
Perubahan Strategi Pemasaranselama Siklus Hidup Produk
• Ketika memodifikasi bauran pemasaran, perusahaanberusaha meningkatkan penjualan dengan mengubahsatu atau lebih elemen bauran pemasaran
• Setelah perusahaan menyadari bahwa produk telahmemasuki tahap penurunan, manajemen harusmemutuskan apakah mereka akan mempertahankanproduk tanpa perubahan, berharap perusahaan pesaingakan keluar dari pasar, memanen produk, mengurangibiaya, dan berusaha mempertahankan penjualan; ataumenyingkirkan produk, menjualnya ke perusahaan lainatau melikuidasi produk pada harga sisa
TAMBAHAN PRODUK
Tanggung Jawab Sosial
• Masalah pertama adalah tanggung jawab sosial
• Tanggung jawab ini meliputi masalah kebijakan publikdan peraturan yang melibatkan tindakan meraih ataumembuang produk, perlindungan hak paten, kualitas dankeamanan produk, dan jaminan produk
Tantangan Internasional
• Masalah kedua yaitu melibatkan tantangan khusus yangdihadapi pemasar produk dan jasa internasional
• Pemasar internasional harus memutuskan berapabanyak biaya yang diperlukan untuk menstandarkanatau menyesuaikan penawaran mereka bagi pasar dunia
STRATEGI PEMASARAN DALAM SIKLUS HIDUP PRODUK
Dalam keempat tahap dari analisa Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini memiliki beberapa strategi (Kotler 1997) yaitu :
I. Tahap Perkenalan (Introduction)
Strategi pemasaran pada tahap ini
ditujukan untuk membangun kesadaran akan produk secara meluas dan mendorong
konsumen untuk mencoba. Atau dengan kata lain adalah menciptakan primary demand
(permintaan untuk produk baru). Untuk kepentingan ini produk biasanya didesain
dengan model yang terbatas guna menghindari terjadinya kebingungan pada calon
pembeli dan memudahkan mereka mengenal ciri produk dengan cepat.
i. Strategi peluncuran
cepat (rapid skimming strategy)
Peluncuran
produk baru pada harga tinggi dengan tingkat promosi yang tinggi. Perusahaan
berusaha menetapkan harga tinggi untuk memperoleh keuntungan yang mana akan
digunakan untuk menutup biaya pengeluaran dari pemasaran. Cara ini biasanya
dipakai untuk mempercepat laju penerobosan pasar. Strategi ini akan berhasil
jika sebagian besar pasar belum mengetahui keberadaan produk, konsumen bersedia
membayar pada harga berapa pun, dan perusahaan menghadapi pesaing potensial
serta ingin membangun preferensi pada mereknya.
ii. Strategi peluncuran lambat (slow skimming
strategy)
Merupakan
peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan sedikit promosi. Harga tinggi
untuk memperoleh keuntungan sedangkan sedikit promosi untuk menekan biaya
pemasaran. Strategi ini akan berhasil jika besarnya pasar terbatas, sebagian
besar konsumen mengetahui keberadaan produk, konsumen mau membeli dengan harga
tinggi, dan pesaing potensial belum muncul.
iii. Strategi penetrasi cepat (rapid penetration
strategy)
Merupakan
peluncuran produk pada harga yang rendah dengan biaya promosi yang besar. Strategi ini menjanjikan penetrasi pasar yang paling cepat dan pangsa
pasar yang paling besar. Strategi ini akan berhasil jika pasar sangat luas,
konsumen belum mengetahui keberadaan produk, konsumen sangat peka terhadap
harga, dan terdapat indikasi persaingan potensial yang besar.
iv. Strategi penetrasi lambat (slow penetration
strategy)
Merupakan
peluncuran produk baru dengan tingkat promosi rendah dan harga rendah. Harga rendah ini dapat mendorong penerimaan produk yang cepat dan biaya
promosi yang rendah. Keberhasilan strategi ini biasanya harus didukung dengan
pasar yang sangat luas, konsumen mengetahui keberadaan produk, konsumen peka
terhadap harga, dan persaingan potensial sangat rendah.
Lamanya tahap pengenalan ini sangat ditentukan oleh
karakteristik produk seperti differential advantage dibandingkan produk produk
lain yang eksis di pasar, usaha-usaha edukasional yang dibutuhkan, kadar
sifat/corak baru suatu produk (degree of newness), dan komitmen sumber daya pihak
manajemen terhadap item/aspek baru tersebut. Biasanya yang diharapkan adalah periode pengenalan yang singkat,
sehingga pengaruh negatif terhadap penerimaan dan aliran kas dapat dikurangi.
Demikian pula halnya dengan ketidakpastian terhadap produk baru tersebut
diharapkan dapat ditekan.
II. Tahap
Pertumbuhan (Growth)
Rapid Growth
Strategi pemasaran pada tahap ini
ditujukan terutama untuk membangun pasar yang kuat dan mengkhususkan
distribusi. Mutu produk ditingkatkan dan lini produk diperluas untuk menarik
segmen pasar baru. Selain lini produk, lini harga juga digunakan untuk
memuaskan selera berbagai segmen, mulai dari harga rendah sampai dengan harga
premi. Sementara itu promosi ditekankan untuk membangun preferensi merek
(selective demand). Periklanan dititikberatkan pada media massa untuk
memaksimumkan jangkauan penginformasian produk. Pemasar juga harus terus
mengumpulkan informasi tentang kegiatan persaingan dan mencari segmen pasar
baru karena peluang di pasar yang ada sudah mulai berkurang dengan semakin
banyaknya pesaing yang muncul.
Bentuk-bentuk strategi yang dapat dilakukan pada tahap
ini antara lain meliputi :
i. Meningkatkan kualitas produk serta menambahkan keistimewaan produk baru
dan gaya yang lebih baik.
ii. Perusahaan menambahkan model – model baru dan produk – produk penyerta
(yaitu, produk dengan berbagai ukuran, rasa, dan sebagainya yang melindungi
produk utama)
iii. Perusahaan memasuki segmen pasar baru.
iv. Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya
dan memasuki saluran distribusi yang baru.
v. Perusahaan beralih dari iklan yang membuat
orang menyadari produk (product awareness advertising) ke iklan yang membuat
orang memilih produk (product preference advertising).
vi. Perusahaan menurunkan harga untuk menarik
pembeli yang sensitif terhadap harga dilapisan berikutnya.
Slow Growth
Strategi pemasaran pada tahap ini
sebagian besar difokuskan untuk memperkuat dan mempertahankan posisi pasar
serta membangun kesetiaan konsumen dan penyalui. Dengan semakin banyaknya
pesaing yang keluar dari pasar maka intensitas persaingan menjadi berkurang.
Jumlah produk di pasar juga berkurang, selain akibat semakin terdesaknya produk
tiruan yang gagal, juga disebabkan oleh lini produk perusahaan yang menyusut
karena produsen dan penyalur menghilangkan item yang prestasinya jelek. Harga
menjadi alat persaingan. Selain untuk rnempertahankan konsumen agar tetap
membeli, alasan harga kini menjadi alat untuk bersaing karena pasar sudah jenuh
dan tidak tertarik lagi dengan promosi perusahaan. Penyalur menjadi semakin
penting karena produk yang selalu tersedia pada tingkat eceran akan dapat
memberikan penghasilan secara teratur. Dengan demikian promosi akan bergeser
dari konsumen ke penyalur. Di samping itu usaha untuk memberikan pelayanan
purna beli (servis dan suku cadang) juga semakin meningkat. Intelijen pemasaran
mulai memfokuskan pada peningkatan produk, mencari peluang di pasar baru, serta
perbaikan dan penyegaran tema promosi.
III. Tahap Kedewasaan (Maturity)
Strategi yang dapat dilakukan pada tahap ini :
i.
Modifikasi pasar
§ Memperluas
jumlah pemakai merk
§ Meningkatkan tingkat pemakaian per pemakai
Volume =
jumlah pemakai merk x tingkat pemakaian per pemakaiJumlah pemakai merk dapat diperluas dengan cara :
~ Mengubah orang bukan pemakai.
~ Memasuki segmen pasar baru.
~ Memenangkan pelanggan pesaing.
Strategi untuk meningkatkan tingkat pemakaian per pemakai:
~ Penggunaan lebih sering
~ Lebih banyak pemakaian per peristiwa
~ Penggunaan baru dan lebih bervariasi
ii. Modifikasi produk
§
Peningkatan kualitas (quality improvement) bertujuan meningkatkan kemampuan
produk, misalnya daya tahan, kecepetan, dan kinerja produk. Strategi ini
efektif jika mutu produk memang masih bisa ditingkatkan, konsumen peka terhadap
mutu produk, dan konsumen percaya bahwa mutu yang lebih tinggi akan memberikan
manfaat yang lebih tinggi.§ Peningkatan keistimewaan (feature improvement) bertujuan untuk menambahkan ciri-ciri baru pada produk seperti ukuran, berat, bahan pokok baru, bahan pelengkap, dan sebagainya. Kebaikan dari strategi ini adalah meningkatkan image perusahaan sebagai pemimpin pasar yang progresif, dapat merebut kesetiaan segmen pasar tertentu, memberikan publisitas cuma-cuma bagi perusahaan, mendorong antusiasme pada wiraniaga dan distributor, serta perubahan tersebut dapat dilakukan denganf leksibel tanpa tambahan biaya. Namun kelemahan terbesar dari strategi ini adalah mudah ditiru, terlebih lagi apabila perubahan tersebut tidak memberikan manfaat yang permanen.
§ Peningkatan gaya (style improvement) bertujuan untuk menambah daya tarik estetika produk seperti model, warna, kemasan dan lain – lain. Keuntungan dari strategi ini adalah terciptanya identitas yang khas di pasar serta kesetiaan konsumen pada merek. Namun strategi ini juga mempunyai masalah selain keuntungan di atas, yaitu sulit mengetahui kelompok orang yang menyukai model baru dan biasanya model baru menghilangkan model lama yang sudah diterima (style loyalty) sehingga perusahaan dapat menghadapi risiko kehilangan konsumen yang terlanjur menyukai model lama
iii. Modifikasi bauran pemasaran (marketing
mix)
Dimana perusahaan bertujuan untuk \mempertahankan pangsa
pasar dari pesaing dan menjaga kelompok produk (product category) dari serangan
produk substitusi. Bentuk strategi ini adalah berupa modifikasi bauran
pemasaran untuk memperoleh tambahan penjualan. Strategi bertahan ini lebih
menitikberatkan pada penekanan/pengurangan biaya produksi dan menghilangkan
kelemahan produk. Distributor memainkan peranan penting untuk strategi ini,
sebab tingkat penjualan yang mereka peroleh dipengaruhi oleh usaha promosi
perusahaan untuk mendorong distributor tetap setia pada perusahaan. Di samping
itu, karena promosi berkurang keefektifannya, maka penentuan harga menjadi
bentuk lain dari promosi.
Walaupun usaha promosi ditujukan untuk mempertahankan
kesetiaan produk pada konsumen dan distributor, penekanannya akan lebih
cenderung lebih berat pada distributor. Meskipun merupakan alternatif strategi
yang baik pada tahap kedewasaan, strategi ini mempunyai kelemahan pokok yaitu
sangat mudah ditiru pesaing, terutama jika yang dilakukan adalah potongan
harga, peningkatan aktivitas pelayanan, dan distribusi massal. Keuntungan yang
diperoleh pun tidak banyak, karena setiap tindakan yang dilakukan perusahaan
akan mendapat reaksi dari pesaing.
iv. Menggunakan take-off strategy
Marupakan
salah satu strategi yang digunakan untuk mencapai fase penerimaan konsumen
baru, strategi ini dapat memperbaharui pertumbuhan pada saat produk masuk dalam
kematangan.
IV. Tahap Penurunan
(Decline)
Penjualan perusahaan yang semakin
bergerak ke arah penurunan merupakan gejala tahap decline dalam PLC. Penurunan
penjualan ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan selera pasar,
produk substitusi diterima konsumen (baik dan dalam negeri maupun dan luar
negeri), dan perubahan teknologi. Perusahaan akan mengeksploitasi produknya
sebelum memutuskan untuk menghapusnya dan jajaran lini produk yang ditawarkan.
Semuanya ini mengakibatkan menghebatnya persaingan harga, kelebihan kapasitas,
dan laba perusahaan menghilang. Namun produk yang memasuki tahap decline bukan
berarti sudah tidak menguntungkan lagi. Ada kemungkinan justru menguntungkan
bagi perusahaan yang masih bertahan di pasar, karena dapat memanfaatkan
sisa-sisa konsurnen yang sudah ditinggalkan pesaing. Pada tahap ini produk
hanya akan memenuhi kebutuhan pasar inti, sehingga konsumen cenderung
spesialis.
Sejumlah alternatif dapat dilakukan
pada tahap akhir PLC ini. Namun perlu diperhatikan bahwa pilihan alternatif
haruslah didasarkan pada kekuatan dan kelemahan perusahaan serta daya tarik
industri bagi perusahaan. Alternatif-alternatif tersebut di antaranya adalah :
Menambah investasi agar dapat mendominasi atau
menempati posisi persaingan yang baik.Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk.
Mencari pasar baru.
Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian industri dapat diatasi.
Mengurangi investasi perusahaan
secara selektif dengan cara meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan,
tetapi menambah investasi untuk kelompok kecil konsumen yang masih setia dan
menguntungkan. Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai
dengan cepat. Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar